Penutupan Magang Usaha Tani Petani Milenial di P4S Senggani: 90 Hari Belajar dan Jejak Kopi yang Abadi

Banjarnegara, 3 September 2025 – Program Magang Usaha Tani Petani Milenial di Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Senggani, Desa Pegundungan, resmi ditutup pada Rabu (3/9). Selama 90 hari, para peserta magang telah menimba ilmu, pengalaman, dan keterampilan praktis dalam dunia pertanian modern yang berfokus pada inovasi dan pengelolaan usaha tani berkelanjutan.

Acara penutupan yang digelar di halaman P4S Senggani tersebut berlangsung khidmat sekaligus hangat. Hadir dalam kesempatan itu para peserta magang, pengelola P4S Senggani, tokoh masyarakat desa, serta undangan dari unsur pemerintah daerah.

Ketua P4S Senggani dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang dengan penuh semangat mengikuti kegiatan magang. “Program ini bukan sekadar pembelajaran teknis bertani, melainkan juga menumbuhkan jiwa wirausaha, kemandirian, dan keberanian generasi muda untuk terjun langsung dalam mengembangkan potensi desa,” ungkapnya.

Selain penutupan program, acara juga diwarnai dengan momen istimewa berupa penyerahan buku berjudul Jejak Kopi Senggani, karya P4S Senggani Desa Pegundungan. Buku ini menjadi dokumentasi sekaligus refleksi perjalanan pengembangan kopi di kawasan Senggani, mulai dari proses budidaya, pengolahan, hingga nilai sosial budaya yang melekat pada komoditas kopi tersebut.

Para peserta magang menyambut hangat kehadiran buku tersebut, karena menjadi tambahan pengetahuan sekaligus motivasi untuk melanjutkan perjuangan mereka dalam mengembangkan pertanian di daerah masing-masing.

Dengan berakhirnya program ini, diharapkan para petani milenial dapat membawa pulang pengalaman berharga, mengaplikasikan keterampilan yang diperoleh, serta menularkan semangat inovasi pertanian kepada lingkungan sekitar.

Penutupan magang ini bukan akhir, melainkan awal langkah baru dalam perjalanan panjang regenerasi petani muda Indonesia, dengan Desa Pegundungan dan P4S Senggani menjadi salah satu saksi lahirnya jejak generasi penerus pertanian berdaya saing.